TOMO - Para petani mangga di Kabupaten Sumedang  terkena dampak pandemi korona. Akibat korona ini penjualan mangga gedong gincu asal Kabupaten Sumedang ke luar negeri terhenti.

Ketua Assosiasi Petani Mangga Kabupaten Sumedang Inta Suminta mengatakan, akibat pandemi virus corona, ekspor ke beberapa negara di Asia dan Eropa terhenti. Bahkan lanjutnya pasar buah tempat petani memasarkan hasil panennya di Cibitung Kabupaten Bekasi juga direncanakan akan ditutup. "Pemasaran mangga gedong gincu saat ini terganggu korona dan tentunya ini merugikan para petani mangga," jelas Inta Minggu (29/3/2020).

Dikatakan Inta, dirinya mempunyai mitra yang pangsa pasarnya negara negara eropa. Menurut mereka, setelah wilayah Eropa terkena pandemi korona, semua ekspor di setop.  Para eksportir baru merencanakan kembali mengekspor buah buahan setelah wabah korona selesai. Dan berharap ekspor buah buahan bisa mulai dilakukan pada September 2020.  "Awalnya cuma ekspor ke Cina yang ditutup, sekarang pangsa pasar ke Eropa yang ditutup. Saat ini untuk Cina dan Rusia sebenarnya sudah mulai kembali dibuka," jelasnya.

Namun saat ini, exportir juga terkendala karena kesulitan pesawat. Sementara, lewat laut kelamaan dan bisa busuk di jalan.  Terkait pasar lokal, Inta menjelaskan, jika pasar di Jabodetabek ditutup, pihaknya paling menjual di Pasar Jatibarang atau pasar lokal lainnya. Namun, kapasitasnya sangat kecil.  (vrs)

(penerbit: sumedangkab.go.id)