JATIGEDE - Mengisi  jeda akhir semester SMP Bina Harapan Jatigede pertama kalinya menggelar seni budaya Sunda.  Acara yang dilakukan sebelum pembagian rapor semester ganjil tahun 2019-2020 di sekolah swasta yang didirikan oleh para relawan muda untuk warga OTD di Dusun Ciboboko, Desa Mekarasih, Kecamatan Jatigede. Pergelaran menampilkan berbagai seni sunda seperti seni tari umbul, kuda renggong, sisingaan, upacara adat, tari tayub, dan seni kawih sunda.

"Hal unik yang terlihat dalam pagelaran ini adalah kreativitas yang ditampilkan dari semua warga sekolah,”  ujar Kepala Sekolah Yuli Sintanawati, S.Kom, Rabu (25/12/2019).

Tidak seperti pagelaran pada umumnya dimana para peserta biasanya memakai kostum pakaian adat dan tata rias dari salon kecantikan, serta mengunakan panggung dan dekorasi dari sanggar seni dengan biaya yang cukup mahal. “Pergelaran ini menggunakan sumber daya apa adanya,” katanya.

Menurutnya, tidak ada persiapan khusus seperti menyewa pelatih, memungut iuran biaya untuk sarana prasarana, dan atau panggung.  “Kami belajar otodidak dari YouTube serta mengunakan alat-alat yang ada di sekitar saja," katanya.

Disebutkan, untuk busana yang digunakan pun terkesan sederhana hanya memadukan kebaya dan kain samping biasa untuk wanita serta batik atau baju kampret bagi pria.  Berbagai properti yang digunakan seperti kuda renggong dari kardus bekas, dan hiasan kepala wanita dari daun dan tumbuhan liar yang dikombinasikan.

Namun walaupun penuh kesederhanaan, acara berlangsung meriah dan menghibur para tamu undangan yang sebagian besar merupakan orang tua/wali peserta didik serta masyarakat sekitar. "Tujuan awalnya agar peserta didik mengenal terlebih dahulu budayanya, namun di luar ekspektasi walaupun tanpa dilatih oleh pelatih seni asli ternyata mereka sangat tertarik dan mampu menampilkan setiap kreasi dengan cukup baik," ujarnya. (nsa)

(penerbit: sumedangkab.go.id)