SUMEDANGKAB.GO.ID, DARMARAJA -  Adanya Bendungan  Jatigede membuat lahan tanah di kawasan penyangga terutama di pinggir jalan raya seperti di wilayah Darmaraja, Wado dan Jatinunggal diminati investor. Kondisi ini memndongkrak harga tanah, baik sawah maupun darat.

“Mereka yang menanyakan harga tanah dan lahan itu adalah orang luar
 daerah Sumedang yang bermaksud ingin membeli lahan,” ucap Kades Tarunajaya, Kecamatan Darmaraja,  Eman Sulaeman.

Menurutnya,  tanah di pinggir jalan raya meningkat drastis sehingga tidak secara langsung  menguntungkan pemilik tanah. “Harga tanah terus naik sampai saat ini harga berkisar  Rp 4-5 Juta per bata, bahkan ada yang mecapai Rp 8 juta,” katanya.

Hal yang sama dirasakan oleh sejumlah pemilik lahan tanah di Desa 
Tarikolot, Sirnasari, Kecamatan Jatinunggal. Harga tanah mencapai Rp 6 Juta per bata, jauh dari harga sebelumnya. 

“Harga di dalam kampung saja sudah naik, mungkin nanti daerah ini akan
 menjadi daerah yang ramai, makanya banyak sekali orang yang menanyakan
 tanah,” ujar Jajang Ali warga Desa Tarikolot, Jatinunggal.  [nsa]

(penerbit: sumedangkab.go.id)