SUMEDANGKAB.GO.ID, GANEAS – Talas dari Desa Sukawening di Kecamatan Ganeas sudah banyak diburu konsumen. Alasannya adalah harus wangi talas yang sangat nikmat dan lezat. Konon, harum dari talas rebus ini bida tercium dari jarak jauh puluhan meter. Hem…..wangi sekali pastinya yah.

Tala dari Sukawengi ini disebut juga Talas Semir. Dulu, kalau petani akan menjual talas ke pasar, talasnya harus dipoles dulu dengan tanah merah. Mengolesnya sama seperti semir sepatu. Jadi, itulah kenapa talas dari daerah ini disebut talas semir, yaitu talas ini telah disemir oleh tanah merah agar mengkilat.

Meski tidak disebutkan secara terperinci terkait asal-usul kenapa di wilayah Sukawening dan Dayeuluhur banyak ditanam talas. Namun sejumlah warga meyakini, tanaman talas semir dahulu merupakan panganan/makanan para ningrat. Konon, talas semir itu, dulu ditanam oleh raja-raja Sumedang tempo dulu.

Hal yang paling menarik dan menjadi semacam mitos, talas semir hanya bagus jika ditanam di dua wilayah tersebut.  Menurut para sesepuh setempat, jika talas semir di tanam di daerah lain atau diluar desa tersebut (Sukawening dan Dayeuhluhur) kualitas rasanya hilang. Bahkan bentuknya pun berbeda dari bundar menjadi lonjong. Itu pernah diakui oleh orang Sukabumi yang pernah membawa bibit talas semir dan ditanam di Sukabumi.

Etateh tos kabuktosan, abdi kantos melak di daerah Cikondang (masih wilayah Ganeas) da benten pisan rasana. Jadi pami numutkeun kolot kapungkurmah eta tales bisa dipelak ukur di Cileuweung (daerah sebelum menjadi Sukawening dan Dayeuhluhur),” kata petani talas Karman.

Banyak diyakini, talas juga merupakan makanan yang menyehatkan, terbukti para sepuh yang dulu kesehariannya makan talas masih terlihat segar dan kuat.

“Kapungkur pan tales teh janten katuangan nu utama, sajabi ti sangu,” ucap sesepuh lainnya.

Kini para sesepuh setempat juga bangga, talas semir bisa menjadi komoditi unggulan yang mempunyai daya jual yang tinggi. Sehingga bisa membuka potensi usaha pertanian bagi warga.

Dengan demikian tanaman talas di Sukawening dan Dayeuhluhur dipastikan

akan lestari sampai kapanpun. Terlebih pengembangan tanaman talas terus diupayakan tak hanya oleh petani tapi juga oleh pemerintah. (nsa)

(penerbit: sumedangkab.go.id)