WADO -  Kaum ibu di Desa Ganjaresik, Kecamatan Wado memanfaatkan celah lahan tanaman kopi untuk menanam tomat.  Upaya ini agar lahan yang ditanami kopi bisa maksimal. Sebab jarak tanam antar tanaman kopi lumayan lebar sehingga memungkinkan untuk ditanami komoditas lainnya.

"Tanaman tomat sangat cocok unyuk ditanam di antara tanaman kopi yang satu dengan yang lainnya. Jaraknya kan sampai 1.2 meter," ujar Ketua Kelompok Tani Temu Hurip Desa Ganjaresik, Tatang Suhendar, Rabu  (26/2/2020).

Tatang menyebutkan,  tanaman tomat dari mulai tanam hingga panen dipelihara oleh ibu-ibu. Hasil panen tomat bisa dijual dan mendapatkan pendapatan bagi para ibu tani.  Selain tanaman tomat, ibu-ibu juga menanam kacang panjang dan palawija lainnya yang bersipat bisa panen dalam waktu singkat. "Tumpang sari dengan palawija sangat menguntungkan," katanya.

Ia menyebutkan tanaman tomat mulai tanam hingga panen membutuhkan waktu hanya 3 bulan. Berbeda dengan kopi yang membutuhkan wakti hingga dua tahun dari mulai tanam hingga panen. "Kalau tanaman palawija memang tidak menggangu perkembangan tanaman kopi. Ini adalah usaha efektif para ibu-ibu dalam memanfaatkan lahan," ujarnya.

Adapun hasil panen tomat dari luasan satu hektar mencapai puluhan ton tomat. (nsa)

(penerbit: sumedangkab.go.id)