SUMEDANGKAB.GO.ID, JATIGEDE - Masyarakat Desa Kadu, Lebaksiuh, Cintajaya, Kecamatan Jatigede serta Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo dianjurkan mencari akses alternatif, dan tidak melintasi Jembatan Cisaarlanang. Kini kondisi jembatan Cisaarlanang berbahaya untuk dilintasi kendaraan baik roda dua apalagi kendaraan roda empat.
"Kemarin sempat terjadi retakan di penyangga jembatan, makanya jembatan sementara bahaya untuk dilintasi. Lalu lintas roda empat kalau yang memaksakan menyebrang sungai. Sebenarnya bisa lewat akses lain tepi memutar," ujar Camat Jatigede, Widodo Heru, Selasa (2/2/2021).
Widodo mengakui jembatan itu merupakan akses penting sebagai penghubung antar desa antar kecamatan. Lalu lintas ekonomi seperti mengangkut mangga gedong gincu dari sejumlah perkebunan juga biasanya melintasi jembatan tersebut.
"Kami juga ada rencana mengupayakan penanganan awal. Dengan harapan yang penting jembatan bisa dilintasi. Sambil menanti turun anggaran perbaikan," katanya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Sumedang Dede Suarman menuturkan, saat jembatan mengalami kerusakan pertama kali pada awal 2020, telah diajukan anggaran perbaikan untuk jembatan tersebut senilai Rp 2,3 milyar, dan sempat muncul. Namun karena kondisi Covid-19 akhirnya tercoret.
"Anggaran itu sudah jauh hari diusulkan ya. Tapi kemarin terkendala covid itu. Ya kami berharap tahun ini bisa ter-anggarkan lagi," ujar Dede.
Ia mengakui, jembatan Cisaarlanang merupakan akses penting bagi warga Tomo dan Jatigede, sehingga harus mendapatkan perhatian yang serius.
Sejumlah komoditas unggulan hasil bumi,kata dia, banyak berasal dari wilayah tersebut. Dan insfrastruktur jembatan merupakan penopang mobilitas distribusi dan pemasaran hasil bumi tersebut.*** (agn)

(penerbit: sumedangkab.go.id)