SUMEDANGKAB.GO.ID, KOTA – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumedang meminta agar kader PKK harus jadi detektif dalam menjalankan tugasnya. Karenanya, kader tidak boleh keduluan dengan informasi yang viral di medsos tentang suatu kondisi sosial masyarakatnya.

“Saya selalu berpesan dan mengingatkan kalau kader itu harus seperti detektif yang bisa menjadi orang pertama yang menemukan suatu kondisi permasalahan sosial medis masyarakatnya, jadi jangan sampai kader itu keduluan oleh berita viral di medsos,” kata Ketua TP PKK Sumedang Susi Gantini, Sabtu (30/11/2019).

Misalnya, lanjut Susi, jika menemukan kasus gizi buruk atau keluarga dengan penderita Tb maka harus secepatnya dilaporkan ke posyandu atau ke puskesmas setempat untuk mendapatkan penanganan. Jikapun informasi ini ada di dunia maya melalui jaringan media sosial, namun sudah ditangani sesuai standar oleh pihak berwenang.

Untuk itu, program dasawisma kader harus berjalan. Yaitu, setiap satu kader memantau 10 keluarga yang dekat dengan rumahnya. Sayang, dasawisma tidak berjalan baik mengingat jumlah kader yang yang terbatas.

Dasawisma adalah program PKK untuk membuat jaringan satu kader kepada 10 keluarga atau tetangganya. Dasawisma digunakan untuk menyosialisasikan, memantau dan mengamati keluarga untuk kebutuhan pengembangan di bidang sosial, kesehatan, dan kesejahteraan.***(vrs)

(penerbit: sumedangkab.go.id)