SUMEDANGKAB.GO.ID, KOTA – Upaya penanggulangan dan pencegahan stunting di Kabupaten Sumedang dilakukan dari berbagai sisi. Termasuk penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang kini sudah banyak berdiri di hampir setiap desa di Sumedang.

“Dengan berkumpulnya anak-anak di PAUD dan berinteraksi intensif dengan para gurunya, maka diharapkan PAUD bisa mencegah stunting dengan cara mendeteksi adanya stunting, jadi memang para guru PAUD juga harus tahu bagaiamana mendeteksi stunting,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang Agus Wahidin, saat memberikan sambutan dalam Bimbingan Teknis Penyelengaraan PAUD di Sumedang yang digelar HIMPAUDI di Gedung Islamic Centre, Rab (17/12/2019).

Menurut Agus, pencegahan stunting melalui PAUD mempunyai banyak metode mengingat pola pembelajaran di PAUD mengedepankan bermain dan menuntut adanya kerjasama bersama orang tua. Sebagaimana layaknya pencegahan stunting dilakukan dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan atau ketika anak mulai dikandung sampai usia 2 tahun, maka selanjutnya melalui proses pembelajaran di PAUD, pencegahan stunting ini bisa dilanjutkan.

“Usia anak mengikuti PAUD itu kan mulai dari usia 0-7 tahun, nah setelah anak mencapai 2 tahun maka bisa segera mendapatkan PAUD baik di lembaga formal seperti Kober dan TK yang memang sudah punya program dan aktivitas pencegahan atau penanggulangan stunting,” kata Agus.

Di Sumedang, ada sekitar 600 lembaga PAUD nonformal dengan jumlah peserta PAUD mencapai 10.000 orang maka dengan intervensi PAUD maka akan ada sasaran pencegaan stunting mencapai ribuan orang atau anak. Sementara lembaga PAUD formal yaitu TK sekitar 200 lembaga TK di Sumedang dengan jumlah peserta sebanyak 6000 orang.***(vrs)

(penerbit: sumedangkab.go.id)