SUMEDANGKAB.GO.ID, PEMKAB -  Pembasahan Jatinangor sebagai kawasan perkotaan mengemuka lagi. Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengajak seluruh ttokoh di wilayah barat ini untuk merancang kembali Jatinangor yang akan menjadi kawasan perkotaan.

Menurut Bupati Dony, untuk mengatasi dan mengantisipasi segala bentuk permasalahan yang muncul dari rencana kawasan perkotaan, perlu ada pengelolaan yang baik dan visioner, tidak sekedar tuntas di permukaan namun tersimpan dalam jangka lama yang sewaktu-waktu muncul kembali.

"Mengatasi permasalahan Jatinangor dan Cimanggung harus secara efektif dan efisien yaitu harus ada lembaganya dalam bentuk kawasan perkotaan. Selain itu, perlu regulasi serta sistem yang mengaturnya yaitu perda tentang lembaga, pengelolaan kawasan perkotaan," kata Dony, Jumat (31/1/2020).

Pada 2006, Bappeda sudah pernah menerbitkan studi kelayakan kawasan perkotaan Jatinangor. Kawasan perkotaan Jatinangor sudah pernah dikaji kelayakannya. Hal ini berdasar pada arahan kebijakan kawasan perkotaan Jatinangor yang tercantum pada RPJMD 2005-2008.

Sementara, Ketua Komisi I DPRD Asep Kurnia mengatakan, Jatinangor dan Cimanggung mempunyai nilai-nilai yang ingin dikembangkan.

"Oleh karena itu dorongan yang kuat dari pemerintah untuk melakukan perbaikan di Jatinangor dan Cimanggung harus diapresiasi. Kami ingin menggolkan apa yang disebut dengan Kawasan Perkotaan Jatinangor,” kata Asep.

Saat ini, untuk membahas kembali kawasan perkotaan Jatinangor, pemkab terlebih dahulu menginvetarisir permasalahan yang ada di Jatinangor, yaitu banjir musiman, persampahan, kemacetan, sarana kesehatan dan pendidikan, serta infrastruktur.***(vrs)

(penerbit: sumedangkab.go.id)