Penulis : Pupuh S Wijaya |Editor : Deddi Rustandi

CIMALAKA – Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman menyambut kedatangan khusus Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Muhammad Syarifuddin  ke Sumedang, Senin (20/11/2023). Orang nomor satu di MA ini ke Sumedang untuk meresmikan  Gedung Arsip, Media Center dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pengadilan Negeri Sumedang.  “Hari yang spesial, kehormatan bagi Sumedang kedatangan tamu spesial Yang Mulia Bapak  Ketua MA hadir khusus di Sumedang meresmikan gedung Arsip, Media Center dan PTSP Pengadilan Negeri Sumedang,” kata Herman.

Menurutnya, ,ia juga menyampaian keberhasilan Sumedang dalam tranformasi digital dan melakukan sinergi dengan Forkompimda termasuk dengan Pengadilan Negeri. “Aplikasi digital seperti Wa Kepo sudah terintegrasi  juga dengan pengadilan,” katanya.

Ketua Mahkamah Agung Prof. Dr. H. Muhammad Syarifudin memuji penerapan digitalisasi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang.. "Saya belum temukan di Pengadilan Negeri di daerah lain, Sumedang IT-nya lebih bagus dan lebih maju. Salah satunya WA KEPO. Ini sudah ada di Pengadilan Sumedang. Saya apresiasi Pemkab Sumedang yang terus bersinergi untuk memberikan pelayanan yang terbaik.  Tingkatkan terus dipelihara untuk menjadi wilayah bebas dari korupsi (WBK) ditingkatkan menjadi Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani  (WBBM),” kata Ketua MA Syarifudin saat meresmikan Gedung Arsip, Media Center dan PTSP Pengadilan Negeri Sumedang, Senin (20/11/2023).

Dikatakannya, bahwa transformasi digital yang dilakukan Pemkab Sumedang sudah sangat terintegrasi selain sangat memudahkan, pelayanan menjadi cepat, murah dan dapat dijangkau dimana saja.  “Digitalisasi menjadi sebuah keharusan di tengah perubahan era masa kini. Mudah mudahan penerapan digitalisasi bisa dilaksanakan di semua pengadilan negeri di Indonesia," katanya

Menurutnya, pemerintah daerah wajib melakukan transformasi digital dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat untuk semua area layanan.  "IT ini keniscayaan, jangan berpikir mundur ke belakang. Pasti tertinggal. Hambatan dan tantangan tentu pasti ada tapi dengan digitalisasi bisa  tanpa hadir di tempat, cepat, murah. dan terjangkau. Masalahnya ada di mindset kita,"ujarnya.

Disamping mindset, hal penting lainnya proses digitalisasi telah sedikit banyak merubah proses bisnis yang dilakukan. Proses yang tadinya ditulis manual, sekarang dibaca oleh scanner digital. Tidak hanya diinput ke komputer, tapi juga diinput ke sistem aplikasi yang bisa  mengolah data. "Digitalisasi mengubah banyak hal, termasuk sistem prosedur operasi yang dilakukan, yang tadinya manual sekarang otomatis masuk ke sistem. Tentu itu tidak mudah," katanya.

[*]

(penerbit: sumedangkab.go.id)