SUMEDANGKAB.GO.ID, LEGOKKIDUL - Pengelolaan sampah di Desa Legokkidul, Kecamatan paseh sudah menghasilkan uang. Sampah yang memiliki nilai ekonomis dipilah untuk dijual ke pengepul. Sementara sampah plastik diolah menjadi bahan baku pembuatan bahan bakar minyak, yang digunakan untuk membakar sampah yang tidak punya nilai ekonomis di dalam tungku. Sementara, peralatan untuk menciptakan bahan bakar minyak juga didapat dari sampah, seperti kaleng biskuit, teko bekas, dan botol bekas minuman.

"Dari hasil pemilahan saja dalam 1 bulan bisa menghasilkan Rp 1 juta lebih di tiap TPA. Jadi pengelolaan sampah ini memang memberi kontribusi, selain untuk tenaga pengelola, juga untuk pemasukan kas RW," kata Pejabat Kepala Desa Legokkidul, Iswanto, Jumat (11/9/2020).

Tempat pengelolaan sampah di Legokkidul juga melibatkan unsur BPD dan LPM. Menurutnya, dengan adanya tempat pengelolaan sampah tersebut masalah sampah di Legokkidul sudah mulai teratasi.

"Pengelolaan sampah di Legokkidul bukan hanya bagaimana memusnahkan sampah, tapi juga menjadikan sampah bernilai ekonomis, sehingga dapat memberdayakan masyarakat, khususnya warga miskin, menciptakan lapangan kerja baru," ucapnya.

Pejabat Kepala Desa Legokkidul, Iswanto mengatakan ada lima tempat pengelolaan sampah di empat dusun yang merupakan tanah kas desa, sedangkan 1 lagi dikerjasamakan dengan masyarakat. Di 1 TPA rata-rata ada 11 tenaga kerja pengelola sampah, yang tadinya pengangguran sekarang mereka punya penghasilan dari mengelola sampah ini, dan mereka betah dengan pekerjaannya tersebut.***(agn)

(penerbit: sumedangkab.go.id)