Perkembangan pembangunan di Kabupaten Sumedang Tahun 2019 di bawah kepemimpinan Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir dan Wakil Bupati Sumedang H. Erwan Setiawan dinilai cukup pesat.

Hal tersebut dilihat dari capaian indeks kinerja Pemerintah Kabupaten Sumedang yang disampaikan dalam paparan Bupati Sumedang dan Sekretaris Daerah pada acara Refleksi 2019 dan Resolusi 2020 di Gedung Negara, Rabu (8/1/2020).

Capaian tersebut salah satunya ditunjukkan indikator makro berupa angka kemiskinan di Kabupaten Sumedang yang menurun secara signifikan sebesar 0,71 persen. 

"Meski belum mencapai target progresif 0,8 persen, namun capaian ini termasuk paling tinggi di Jawa Barat menurut data BPS," kata bupati. 

Dikatakan, tingginya angka kemiskinan adalah salah satu masalah utama yang dihadapi Pemda Kabupaten Sumedang dan sudah dipetakan oleh Bupati dan Wakil Bupati saat akan memulai memimpin.

"Ada lima permasalahan di Sumedang yaitu angka kemiskinan dan pengangguran yang tinggi, biaya kesehatan dan pendidikan, rusaknya infrastruktur jalan, terbatasnya investasi untuk pertumbuhan ekonomi, dan kinerja pemerintahan daerah yang perlu ditingkatkan," paparnya.

Menurut Bupati, untuk menyelesaikan seluruh  permasalahan tersebut disiapkan berbagai program unggulan menuju terwujudnya Sumedang Simpati (Sejahtera, Agamis, Maju, Profesional, dan Kreatif). 

"Visi Sumedang Sejahtera, salah satunya difokuskan pada penurunan angka kemiskinan melalui beberapa program unggulan antara lain Rumah Besar Fakir Miskin, Program Layad Rawat, Sumedang Simpati Quick Respon (SSQR). Di Tahun 2020 ini Pemkab Sumedang akan menambah paket kebijakan baru untuk memberdayakan 2.193 buruh tani yang masuk di dalam kategori di bawah garis kemiskinan dan program Rantang Simpati berupa pembagian makanan bagi Lansia tidak mampu," ungkapnya.

Pada tahun 2019 telah dilaksanakan pula berbagai pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur sebanyak 68 ruas jalan kabupaten sepanjang 91,29 KM. 

"Mayoritas jalan tersebut menghubungkan sentra-sentra pertanian, produksi dan pariwisata. Juga program pengembangan wilayah pertanian sebanyak 20 daerah untuk ditingkatkan jaringan irigasinya sepanjang 9,44 KM. Total jaringan irigasi yang direhabilisasi pada tahun 2019 sebanyak 57 daerah irigasi dengan panjang 13,46 KM," jelasnya.

Bupati juga mengatakan, pada tahun 2019 Kabupaten Sumedang memperoleh penghargaan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dari Kementerian PAN RB.

"Pemkab Sumedang dapat meningkatkan nilai SAKIP menjadi 60,98 atau masuk kategori B. Di tahun 2020 efesiensi dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan akan terus ditingkatkan sehingga capaian SAKIP dapat menembus BB," ujarnya.

Demikian juga untuk tata kelola keungan daerah, diharapkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terus diraih, penetapan APBD tepat waktu, serta kualitas pelayanan publik akan semakin baik dengan didukung pengembangan Command Center.

"Untuk transformasi digital, di Tahun 2020 implementasi e-Government akan terus dioptimalkan. Koneksi internet akan diupayakan menjangkau seluruh kecamatan dan desa. Sebelumnya di Tahun 2019, sudah dipasang 77 titik Wifi gratis di berbagai tempat. Untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi ASN di era disrupsi ini akan dilaksanakan Capacity Building yang sistematik," terangnya.

Bupati mengapresiasi seluruh jajaran pemerintahan Kabupaten Sumedang beserta unsur masyarakat lainnya atas kerjasamanya dalam mewujudkan Sumedang Simpati. Menurutnya, pemerintah tidak ada artinya tanpa bantuan semua unsur  masyarakat Kabupaten Sumedang.

Terakhir Bupati mengatakan, program-program yang sudah dijalankan pada tahun 2019 akan terus dilanjutkan di Tahun 2020.

"Program-program yang sudah berjalan dengan baik akan kami pertahankan dan terus ditingkatkan. Sedangkan program yang masih belum berjalan optimal akan terus kami perbaiki," tuturnya.

Kegiatan yang dipandu oleh Kepala Bappppeda Tuti Ruswati  tersebut turut dihadiri perwakilan DPRD dan unsur Forkopimda Kabupaten Sumedang yang masing-masing turut menyampaikan testimoninya.

Hadir pula para Kepala SKPD, para Camat dan Lurah, unsur akademisi, tokoh masyarakat, dan jurnalis.

(penerbit: sumedangkab.go.id)