JATIGEDE-  Pelaksana Teknik Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Perencanaan Bendungan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung, Yuyu Wahyudin menyebutkan, untuk pemenuhan kebutuhan air dihilir, pihak Bendungan Jatigede mengalirkan air dari pintu bendungan utama (Q Outflow) 3,01 meter kubik/detik. "Meski sudah musim hujan suplai air ke hilir tetap diberlakukan. Tapi arus air yang dikeluarkan dari bendungan relatif kecil, itu jika turun hujan," ujar Yuyu, Selasa (21/1/2020).

Jika tidak turun hujan, sambung Yuyu, debit air yang dialirkan dari bendungan bisa mencapai 30 sampai dengan 50 meter kubik/detik.

Ia menyampaikan, kondisi terkini muka air waduk (MAW) Bendungan Jatigede belum mencapai titik normal. Faktor yang mempengaruhi antara lain masih kecilnya debit air dari hulu Sungai Cimanuk meski sudah musim hujan. Selain itu masih dibukanya pintu air untuk aliran air ke hilir bendungan. Posisi MAW normal sendiri ada pada posisi elevasi +260 meter dari permukaan laut (mdpl).

"Hingga 21 Januari ini tinggi muka air waduk ada pada 238,72 mdpl. Sedangkan debit air masuk dari hulu Sungai Cimanuk (Q Inflow) berkisar 18,34 meter kubik/detik dan keluaran air dari pintu bendungan 3,01 meterkubik/detik.

Yuyu menyebutkan muka air waduk akan ada posisi tertinggi atau normal pada elevasi 260 mdpl diprediksi akan terjadi pada Mei 2020. (nsa)

 

(penerbit: sumedangkab.go.id)