KOTA - Program pemberdayaan ekonomi umat dan pengkaderan menjadi isu yang dibahas dalam Musyawarahken Kerja (Musker) ke-1 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sumedang masa khidmat 2019-2014.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua PCNU Kabupaten Sumedang, H Idad Isti'dad, di Aula PCNU Kabupaten Sumedang dalam kegiatan Refleksi Harlah NU ke-94 dan Musker, Sabtu (8/2/2020).  Saat ini angka kemiskinan di Kabupaten Sumedang masih berjumlah ribuan. Dan mayoritas orang orang miskin tersebut warga Nahdlatul Ulama. Kemiskinan di Kabupaten Sumedang ini sudah terstruktur,

"Misalnya, orang miskin punya anak. Anak-anak mereka menikah dengan anak orang miskin lagi. Ini salah satu contoh kemiskinan yang terstruktur. Oleh karena itu, pengurus NU harus hadir untuk memutus struktur kemiskinan tersebut," ujarnya.

Menurutnya, saat ini banyak program dari Bupati Sumedang untuk menyejahterakan warga yang kurang mampu. Pemberdayaan ekonomi umat dan buruh para petani sudah menjadi perhatian pemerintah. Pengurus NU harus menyambut program pemerintah tersebut serta membantu merealisasikannya.

Jangan sampai NU jadi beban untuk pemerintah, tapi NU harus jadi bagian yang menyukseskan program-program pemerintah yang sejalan dengan visi dan misi NU.

Bupati  H Dony Ahmad Munir, yang hadir dalam kegiatan Musker PCNU tersebut mengarahkan agar musker ini bisa menghasilkan program untuk perbaikan ekonomi umat.  "Musker PCNU ini saya mengarahkan ke perbaikan ekonomi umat. Silahkan formulasikan dengan baik bagaimana warga NU bisa sejahtera dan ekonominya bisa maju. NU nanti bisa bersinergi dengan pemerintah daerah, banyak sekali peluangnya untuk itu", kata Dony.

"Tapi walaupun musker ini temanya tentang perekonomian, tetap masalah dakwah, mencegah radikalisme dan sebagainya harus dijaga. Terutama memperkuat implementasi ahlussunnah wal jamaah di Kabupaten Sumedang," kata Dony. (nsa)

(penerbit: sumedangkab.go.id)