Penulis : Pupuh S WIjaya | Editor : Deddi Rustandi

COMMANDCENTER - Wakil BupatiErwan Setiawan menerima kunjungan kerja (Kunker) Pemerintah Kota Bontang Provinsi Kalimantan Timur di Command Center, PPS, Kamis (2/2/2023). Kunker studi tiru Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) serta Penanganan Stunting dan Replikasi Sistem Pengelolaan Pemerintahan di Kabupaten Sumedang.

Wakil Walikota Bontang Najirah mengatakan, Pemerintah Kota Bontang ingin melihat dan belajar terkait strategi dan program di Kabupaten Sumedang dalam menurunkan angka stunting. "Pada intinya kami ingin melihat dan belajar bagaimana strategi serta program yang dilaksanakan dalam rangka penurunan angka stunting di Kabupaten Sumedang," ujarnya.

Ia menyebutkan, sudah menjadi tugas Wakil Walikota atau Wakil Bupati dalam menangani stunting di daerahnya mengingat ia merupakan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting. "Jadi memang ini tanggung jawab kita agar di angka nasional kita harus sampai di 14 persen. Saya juga mendengar sekilas tentang Kabupaten Sumedang ini pada Tahun 2018 angka stuntingnya 32,2 persen, dan hebatnya di Tahun 2022 bisa menurunkan di angka 8, 27 persen," ujarnya.

Pemkot Bontang ingin mengetahui strategi apa yang dilakukan oleh Kabupaten Sumedang sehingga bisa menurunkan angka stunting begitu fantastis. "Oleh karena itu, kami dari Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Bontang ingin mengetahui strategi apa yang sudah dilakukan oleh Sumedang dalam penurunan stunting," ujarnya.

Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan mengatakan, berkat kerja keras semua pihak akhirnya Kabupaten Sumedang bisa menurunkan angka stunting. "Kami mendapat apresiasi dari Kemenkes. Bahkan Pak Bupati pun dipanggil secara reami oleh Presiden Joko Widodo ke Istana Negara untuk memaparkan apa yang menjadi program kami sehingga stunting kami bisa turun secara signifikan," kata wabup.

Salah satu strategi yang dilakukan oleh Kabupaten Sumedang dalam menurunkan angka stunting adalah melalui kerja sama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang dengan PT. Telkomsel dalam membangun aplikasi bernama "Simpati" yakni Sistem Informasi Pencegahan Stunting Terintegrasi. "Aplikasi Simpati ini menjadi salah satu katalisator dalam pencegahan stunting di Kabupaten Sumedang,mulai dari pencatatan data ibu hamil hingga pemberian gizi untuk anak," tuturnya.

Wabup menerangkan, bersama Sawala Foundation sebagai mitra kerja PT. Telkomsel, Pemda Sumedang telah melakukan pelatihan penggunaan aplikasi Simpati sekaligus pendistribusian Smartphone berikut kartu kuota kepada 1.704 kader posyandu dan 277 kader pembangunan manusia. "Selain itu kami juga memberikan pelatihan kepada petugas gizi di Puskesmas serta melakukan pendampingan, kunjungan lapangan dan konsultasi online melalui Whatsapp Group," katanya.

Wabup menyebutkan, aplikasi Simpati telah membawa Kabupaten Sumedang mendapatkan berbagai penghargaan. "Penghargaan yang kami peroleh yakni terbaik I kategori Kabupaten dengan kerja terbaik dalam pelaksanaan aksi konvergensi penurunan stunting tingkat Jawa Barat dan kabupaten paling replikatif tingkat Jawa Barat tahun 2020, 2021 dan 2022," jelasnya.

Selanjutnya Kabupaten Sumedang menjadi pemenang ke-2 nasional penghargaan inovasi cegah stunting 2021 kategori teknologi yang diselenggarakan oleh BKKBN bersama asosiasi Dinas Kesehatan seluruh Indonesia (Adinkes) dan The Habibie Institute For Public Policy And Governance (HIPPG). "Lalu penghargaan public service of the year Jawa Barat 2021 (e-Simpati) dari Markplus. Inc dan terbaik III dalam pelaksanaan 8 aksi konvergensi penurunan stunting terintegrasi tingkat nasional regional II tahun 2020," katanya. [*]

(penerbit: sumedangkab.go.id)