CONGGEANG - Alfath Nuriksan (30) pemuda asal Dusun Cihonje, Desa Karanglayung Kecamatan Conggeang menciptakan lapangan kerja baru. Pemuda ini memproduksi sepatu sandal di tempat tinggalnya. Produk tersebut dinamakan S3, kepanjangan dari Sendal, Sepatu Sumedang. Alfath mempunyai 24 karyawan yang merupakan warga sekitar, dari mulai bagian produksi, pengepakan, dan admin media sosial.

Awalnya pada 2016, ia mebuka toko di samping Griya Sumedang. Toko tersebut menjual produk sepatu sandal buatan orang lain. "Dari situ saya berfikir ingin bikin produk sendiri, dan akhirnya mulai produksi sendiri Februari 2019," kata Alfath, Senin (24/8/2020).

Dalam setahun penjualan produk tersebut meningkat pesat, hingga pada awal 2020 membuka 12 outlet di Jawa Barat, diantaranya di Tasikmalaya, Subang, Majalaya, Soreang, Garut, Cianjur, Purwakarta, dan Sumedang. Namun adanya pandemi Covid-19 membuat penjualan produknya menurun drastis, hingga akhirnya menyisakan 3 outlet penjualan, yakni di Tasik, Subang, dan Sumedang. "Sampai sekarang belum normal lagi. Penjualan di toko terbilang sepi, tapi kami terbantu penjualan di online," ujarnya.

Dalam sehari, karyawan Alfath bisa memproduksi 12 kodi dan 12 model sepatu sandal. Sebelum pandemi, dalam sebulan Alfath menjual produknya hingga 500 kodi. Namun sejak pandemi dalam sebulan produk yang terjual sekitar 250 kodi. Per pasangnya sandal dibandrol seharga Rp 35 ribu. Dalam sebulan penghasilan kotor dari penjualan produk tersebut mencapai sekitar Rp 130 juta. "Pengiriman sudah sampai ke luar pulau Jawa, sampai Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, sampai Timika Papua," katanya.

Alfath mengaku kini dirinya kewalahan memenuhi permintaan pembeli, karena terkendala kekurangan karyawan. "Insya Allah akan nambah lagi karyawan, karena permintaan juga banyak, terutama yang pesan via online," katanya.

Ia mengatakan, produk buatannya diberi beberapa nama, diantaranya Nayla, Diara, Nisa, dan yang menjadi andalan Sandal Tampo, yang terinspirasi dari nama Gunung Tampomas.  "Ke depannya kami ingin memajukan produk Sumedang, karena ini dibuatnya di Sumedang, kami ingin produk ini ada di kota-kota lainnya," katanya. (nsa)

(penerbit: sumedangkab.go.id)