KOTA - Kepala Dinas Kesehatan, Dadang Sulaiman menyatakan pihaknya ditugaskan khusus untuk menangani persoalan stunting yang angkanya lumayan tinggi di Jawa Barat.

Dadang menyebutkan, meski sejumlah program telah disiapkan sejak lama dalam menangani stunting. Tapi pihaknya akan mengawali langkah penanganan stunting dengan membangun sistem pembangunan kesehatan di desa dengan penguatan fasilitas kesehatan di setiap desa seperti posyandu, polindes dan puskesmas pembantu (Pustu).

Penanganan stunting memang perlu pemetaan konfrehensif, sehingga dalam penanganan akan lebih terarah  akurat dan sistematis. "Kedepan akan bersinergi dengan berbagai pihak. Karena persoalan stunting ternyata persoalan multi bidang. Harus dikerjakan bersama-sama secara seksama," ujar Dadang, seusai membuka acara pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (PKM) yang akan filakukan oleh dojter muda dari Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (FK-UKI), Senin (11/11) di aula Kantor Dinkes.

Ia mengatakan, dalam progres penamganan stunting, minimal dilakukan penguatan twrhadap empat unsur, antara lain unsur bidan desa, unsur perawat desa, unsur PKK dan unsur PLKB. "Dengan kolabarasi itu pemetaan masalah akan didapat dengan cepat," katanya.

Dadang mengaku optimis adanya bantuan dari berbagai pihak tetmasuk dari FK-UKI dalam penanganan stunting, angka stunting akan turun di Kabupaten Sumedang. (nsa)

(penerbit: sumedangkab.go.id)