SUMEDANGKAB.GO.ID, DINKES – Dari 12 indikasi kesehatan keluarga, Dinkes Sumedang menemukan satu indikasi bernilai rendah. Indikasi tersebut adalah penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur. Dari survey keluarga yang dilakukan Dinas Kesehatan Sumedang, persentase untuk indikasi ini adalah 28,72 persen. Artinya, masih banyak keluarga di Sumedang yang terdapat anggota keluarganya sebagai penderita hipertensi namun tidak mendapatkan pengobatan secara teratur.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Reny Kurniawati Anton menyebutkan ada 30.892 keluarga yang disurvey petugas kesehatan mengenai Indeks Keluarga Sehat (IKS). Hasilnya adalah ada 8.871 keluarga saja alias 28,72 persen saja yang penderita hipertensi mendapatkan pengobatan teratur.

“Jadi memang masih banyak keluarga yang ada anggota keluarganya menderita hipertensi tapi tidak mendapatkan pengobatan teratur,” kata dr. Reny, JUmat (29/11/2019).

Menurut dr. Reny, hasil survey ini menunjukan permasalahan tersendiri. Dengan kata lain, kondisi inilah yang membuat penyakit hipertensi menjadi trending nomor satu di nasional, termasuk di Kabupaten Sumedang sendiri.

“Hipertensi menjadi penyakit tertinggi pada kategori Penyakit Tidak Menular dan memang inilah yang menjadi permasalahan PTM yaitu pasien memang tidak diobati secara teratur dan bahkan baru akan ketahuan oleh petugas medis ketika sudah dalam kondisi buruk,” kata dr. Reny.

Untuk itu, dr. Reny menghimbau agar seluruh keluarga di Sumedang perhatian terhadap anggota keluarganya. Saling mengingatkan sesama anggota keluarga untuk selalu mengecek tekanan daerah dan kondisi kesehatan lainnya. Jika ada indikasi kondisi kesehatan yang buruk, segera tindak lanjuti atau dorong untuk segera berobat.

“Jangan ada istilah teu dirasa, nanti akan rugi sendiri kalau sudah betul-betul terasa,” kata dr. Reny.***(vrs)

(penerbit: sumedangkab.go.id)