SUMEDANGKAB.GO.ID, JATIGEDE - Ikan yang ditangkap dari perairan Bendunan Jatigede oleh satu orang nelayan bisa mencapai 40 kg perharinya. Ikan ini dijual ke pengepul setiap harinya.
Namun, kini, ketika ikan tangkapan menyusut karena air muka Bendungan Jatigede akan dinaikkan, hasil tanggapan menyusut. Padahal pengepul bersedia menerima ikan dalam jumlah banyak.
"Setiap harinya pengepul ikan siap menampung hasil tangkapan ikan dari nelayan jaring bentang. Namun karena tangkapan ikan menurun drastis permintaan penhepul tidak terpenuhi," kata salah satu nelayan Agus Patria, Jumat (3/4/2020).
Pada kondisi normal, setiap harinya nelayan jaring bentang menghasilkan tangkapan ikan antara 30 kg sampai 40 kg dari hasil tangkapan pagi dan sore.
Agus menyebutkan hasil tangkapan ikan terbanyak didapat pada kurun Agustus-Desember 2019 dimana volume air tidak terlalu tinggi.
Rata-rata per hari nelayan bisa membawa ikan sampai 30 kg. Biasanya nelayan mengambil (ikan) dari jaring bentang pagi jam 07.00 dan sore jam 16.30. Bahkan (tangkapan ikan) bisa sampai 40 kg per hari.
Ikan yang didapat dari jaring bentang adalah ikan nila dan patin. Hasil tangkapan ikan itu, katanya, langsung dijual ke pengepul.
Harga ikan nila diterima oleh pengepul dengan nilai Rp. 15.000/kg sedangkan patin seharga Rp.8.000/kg.
Metode penangkapan ikan dengan jaring bentang banyak dilakukan nelayan dari berbagai wilayah di sekitar Jatigede.
Caranya,  jaring berbahan baku tali kenur dibentangkan menggunakan tambang di perairan bendungan. Ujung tali tambang tersebut diikat pada dua pelampung. Sedangkab tali tambang yang kebawah ditancapkan ke kedalaman air menggunakan jangkar.
Panjangan bentangan jaring mencapai 50 meter dengen lebar sekitar 4 meter. Adapun lubang jaring berukuran dari 4 inchi hingga 5 inchi. ***(nsa)

 

(penerbit: sumedangkab.go.id)