Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kab. Sumedang mengadakan kegiatan Launching Akademi Keluarga Jabar Juara Kelas 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Program ini untuk meningkatkan Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan orang tua yang memiliki Balita dan Anak melalui kelas 1000 HPK, Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Sumedang (H. Erwan Setiawan, SE), Wakil Ketua TP-PKK Kab. Sumedang (Hj. Samantha Dewi), Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa barat (Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd), Kepala Bidang Keluaraga Sejahtera Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat (Elma Triana), Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kab. Sumedang (Hj. Ani Gestapiani, S.K.M.,M.A.P), Camat Rancakalong, Forkopincam Rancakalong, Kepala Desa Sukahayu, Kec. Rancakalong serta Undangan lainnya, kamis (23/01).

Kegiatan ini ditunjukan kepada orang tua dan keluarga Baduta (Bawah Dua Tahun) untuk diterapkan dalam keluargapelaksanaan Akademi Keluaraga Jabar Juara Kelas 1000 HPK dilaksanakan di dusun Nagrog Desa Sukahayu Kec. Rancakalong Kab. Sumedang, ini merupakan Prioritas dalam penanganan Stunting, Setelah Launching dilaksanakan diharapkan edukasi mengenai pengasuhan menjadi cara terbaik untuk membekali para orang tua agar memiliki kemampuan mengasuh dan membina anak dengan baik demi mencapai tumbuh kembang anak yang optimal, karena pondasi utama kehidupan manusia di masa depan depat dipengaruhi oleh pengasuhan 1000 hari pertama kehidupan peran keluarga sebagai wahana utama dalam memberikan pengasuhan kepada anak berperan penting untuk membangun karakter bangsa yang mulia keluarga dituntut mampu untuk membentuk karakter anak.

Kegiatan ini dirancang sebagai upaya penanggulangan Stunting di Jawa Barat melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan keluarga dalam pengasuhan Baduta selama 1000 HPK, Akademi Keluarga Jabar Juara (AKJJ) diikuti para orang tua yang anaknya Stunting dan para Ibu-Ibu Hamil (Bumil) di desa Sukahayu dilakukan secara berstuktur selama 16 pertemuan dan di bimbing oleh fasilitator yang sudah terlatih selain itu juga Wakil Bupati menghimbau agar para kepala desa untuk menganggarkan sebagian dananya bagi peningkatan kesehatan ibu dan balita agar terhindar dari Stunting.     

Ini merupkan amanat Undang-undang nomor 52 tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga menyebutkan keluarga merupakan lingkungan utama dan pertama yang paling dekat dengan anak keluarga mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk memenuhi hak-hak anak mengasuh dan membina tumbuh kembang serta melindungi anak dari tindak kekerasan dan diskriminasi, diperlukan perhatian yang lebih dalam menyikapi masalah Stunting apalagi Stunting dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan menurunkan sumber daya manusia dan produktipitas kerja.

   

(penerbit: sumedangkab.go.id)