SITURAJA -  Kaum ibu yang tergabung dalam Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) di Desa Karangheuleut, Kecamatan Situraja bekerjasama dengan BUMDesa Karangjati menambah produksi panganan olahan cireng kering pada bulan puasa ini.

Pada waktu normal, mereka mampu memproduksi 7 kg cireng kering dalam satu hari. Kini pada bulan puasa dan menjelang lebaran produksi bertambah menjadi 10 kg per hari.

Menurut Bidang Keuangan Bumdes Karangjati yang juga pelaku usaha panganan cireng kering, Wini Mulyasari menyebutkan, produksi cireng kering dimulai sekitar tahun 2013 dan dikerjakan oleh kaum ibu yang tergabung dalam PEKKA.

Produksi cireng kering, kata Wini, terus eksis hingga kini. Meski pasarannya beredar di wilayah lokal tapi produksi cireng kering banyak diminati konsumen, baik untuk cemilan maupun oleh-oleh. "Kami terus bisa produksi apalagi sekarang kami kerjasamakan dengan BUMDesa," ujar Wini, Selasa (28/4/2020).

Wini menambahkan, kerjasama dengan BUMDesa sangat menjanjikan karena selain mendapatkan dukungan permodalan juga memperluas jaringan pasar atau konsumen.  Pada bulan puasa, Wini mengakui penjualan panganan cireng kering dipastikan meningkat sehingga harus menyediakan stok. "Biasanya kami produksi hanya sampai 7 kg per hari. Sekarang kami tingkatkan menjadi 10 kg per hari," katanya lagi

Wini mengatakan untuk harga 1 kg cireng kering dijual dengan harga Rp.40 ribu. Kemudian kemasan panganan tersebut hanya dibungkus plastik dalam berbagai ukuran. (nsa)

(penerbit: sumedangkab.go.id)