KARAPYAK - Ribuan santriwan dan santriwati Diniyah Takmiliyah se-Kabupaten Sumedang berkumpul di lapangan kawasan pusat pemerintahan (KPP) Kabupaten Sumedang untuk mengikuti manasik haji, Minggu (16/2/2020). Bupati Dony Ahmad Munir membuka manasik haji santri.

Ketua Panitia Nuroni Octora  mengatakan, peragaan manasik sudah berjalan tiga tahun dan sudah dua kali dilaksanakan di KPP. "Tahun 2018 ada peserta 3.500 orang. Alhamdulilah tahun ini 5.500 orang terpusat di KPP. Berarti antusias masyarakat untuk memasukkan anak-anaknya ke madrasah diniyah cukup tinggi," katanya.

Ia menambahkan, jumlah tersebut baru terdiri dari kelas 4 SD, belum termasuk santri dari Kelas 1 sampai dengan Kelas 6 SD. "Ini adalah kekuatan kami yang paling besar untuk membangun madrasah diniyah ke depan dan membangaun akhlaqul karimah," katanya.

Perkembangan santri madrasah diniyah sangat signifikan dengan terbitnya Peraturan Bupati tentang wajib empat tahun madrasah diniyah takmiliah  ditandatangani 2018.  "Pada Tahun 2019 ada 7200 santri yang ijazah diniyahnya telah tersampaikan atau tertandatangani oleh madrasah diniyahnya masing- masing. Mudah- mudahan tahun ini bisa berlanjut," katanya.

Madrasah diniyah tahun 2019 meluluskan 7.200  santri. Sedangkan TPA dan TPQ meluluskan 4.000. Sehingga semuanya 11.000 dari 19.000 murid yang lulus SD/MI. Jadi tinggal 7.000  lagi yang belum masuk madrasah diniyah dan TPA.

Apresiasi yang setinggi-tingginya disampaikan Bupati  Dony Ahmad Munir dalam atas digelarnya kegiatan manasik haji madrasanah diniyah tersebut. "Tentunya ini akan memberikan makna bagi kita semua serta memberikan pengetahuan tentang pelaksanaan ibadah haji dan juga mempraktikkan ilmu yang telah diajarkan di masing- masing diniyah takmiliyah awaliyahnya," katanya.

Bupati berpesan agar seluruh peserta mengikuti kegiatan pelatihan manasik dengan sebaik-baiknya. "Bapa berdoa mudah- mudahan yang ikut manasik haji ini semuanya bisa ibadah haji dan bisa melaksanakan ibadah umroh. Berdoa sama Allah agar mengabulkan doa kita," ujarnya.

Bupati berharap agar santriwan-santriwati belajar dengan baik.  "Sekarang tidak bisa masuk SMP kalau tidak belajar di diniyah takmiliyah. Harus ada ijazah dari diniyah takmiliyah atau TPA, baru bisa masuk SMP. Belajar yang baik. Kuatkan pondasi  iman dan taqwanya, taat sama Allah dan Rasul-Nya, orangtua, dan guru. Jadilah anak yang saleh yang membahagiakan orang tua  mumpung mereka masih ada dengan cara belajar agama yang baik," katanya. [hms/vrs]

(penerbit: sumedangkab.go.id)