Penulis : Pupuh S Wijaya | Editor : Deddi Rustandi

JATINANGOR - Pj Bupati Sumedang Yudia Ramli meminta Camat Jatinangor dan kepala desa  di Kecamatan Jatinangor untuk meningkatkan pengawasan dan intensifikasi terhadap pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya Pemda Sumedang dalam meningkatkan PAD untk mendukung berbagai program pembangunan, termasuk program pengentasan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Sumedang.

"Jatinangor ini masih lemah dalam penarikan PBB, seharusnya sudah 40 persen ternyata masih 17 persen. Makanya saya ajak camat bersama para kades untuk menggenjot PBB dalam mendukung pembangunan di Sumedang," kata Pj Bupati Yudia Ramli saat Silaturahmi dan Pembinaan SAKIP di Kecamatan Jatinangor, Kamis (5/7/2024).

Pj Bupati Yudia mengatakan, selain peningkatan penerimaan PBB ditekankan pentingnya keterlibatan langsung dari level camat dan kades dalam menjalankan program terkait dengan penghapusan kemiskinan ekstrem. Program ini menjadi prioritas utama Pemerintah Kabupaten Sumedang guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. "Peningkatan PAD dari PBB serta pengawasan program pengentasan kemiskinan ekstrem yang dilakukan secara bersama-sama antara pemerintah kabupaten, camat dan kades diharapkan dapat membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Sumedang," ujar  Yudia.

Untuk mengawal program penanggulangan kemiskinan ekstrem, Pj Bupati Yudia juga menekankan pentingnya pendekatan yang holistik dalam menangani masalah kemiskinan. Kemiskinan tidak hanya terkait dengan aspek fisik tetapi juga erat kaitannya dengan kondisi mental dan kesejahteraan psikologis masyarakat. "Saya mengajak seluruh kades di Sumedang untuk tidak hanya fokus pada peningkatan fisik, namun juga memberikan perhatian mental masyarakat. Dengan mental yang baik insyaallah mereka memiliki semangat hidup dan lebih optimis untuk keluar dari lingkaran kemiskinan," ungkapnya.

Pj Bupati juga mengingatkan camat dan para kades agar tidak lengah dalam penanganan stunting dan terus mendorong agar stunting di Sumedang turun. "Jangan sampai ada bayi baru lahir stunting. Caranya ibu hamil diberikan asupan gizi yang baik, seperti telur dan susu. Kemudian mereka juga dicek kesehatannya selain itu gadis remaja juga diberikan obat untuk penambah darah dari puskesmas," ujarnya.

Berkaitan dengan SAKIP, Pj Bupati mengatakan agar pentingnya fokus pada outcome dalam SAKIP di kabupaten tersebut. Ia menegaskan SAKIP tidak boleh hanya difokuskan pada output dan eviden semata, tetapi harus mampu menjadi daya ungkit yang nyata terhadap kesejahteraan masyarakat Sumedang. "Diharapkan SAKIP di Sumedang dapat menjadi instrumen yang lebih efektif. Tidak hanya sekedar ouput dan eviden saja tetapi juga outcome sebagai daya ungkit terhadap kesejahteraan masyarakat Sumedang,"katanya. [*]

(penerbit: sumedangkab.go.id)