JATIGEDE - Proses pembangunan konstruksi PLTA Jatigede sudah mencapai 73 persen. Progres pembangunan mengalami keterlambat sekitar 9 persen, dari target awal yakni 82 persen.

Vice President Comunication PLN, Eko Suryo mengatakan, keterlambatan merupakan hal yang biasa terjadi. "Realisasinya memang dibawah target, ini sesuatu yang wajar dalam sebuah proyek. Namun ini bukan merupakan keterlambatan bagi kami," kata Eko, saat meninjau progres pembangunan PLTA Jatigede

Eko mengatakan, pembangunan kontruksi PLTA Jatigede ditargetkan selseai pada September 2020. "Target kami tetap pada September 2020 bisa comersial of date (beroperasi)," ujarnya.

Saat ini, kata dia, sedang dalam proses pembangunan penstock (saluran air) horizontal sepanjang 700 meter ke penstock vertikal. Dari penstock vertikal akan terhubung dengan dam Bendungan Jatigede sepanjang 2 Km.

Ia menjelaskan, kapasitas PLTA Jatigede sebesar 2x55 mega watt. Dengan adanya PLTA Jatigede akan menambah pasokan listrik di wilayah Jawa dan Bali. Selain untuk membangkitkan energi listrik yang sagat dibutuhkan masyarakat, PLTA Jatigede juga mempunyai dampak positif lainnya. Diantaranya pengairan area pesawahan di wilayah Majalengka dan Cirebon.

Selain itu juga membuka potensi wisata, menyerap tenaga kerja, mendukung program konservasi lingkungan (green energy), dan meningkatkan kapasitas dan keandalan pasokan energi listrik di daerah Jawa Barat dan sekitarnya. (agn)

(penerbit: sumedangkab.go.id)