SUMEDANGKAB.GO.ID, PEMKAB- Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) jangan takut dicaci. Berlakulah seperti kupu-kupu, yang meskipun dicaci ketika masih menjadi ulat, namun banyak dipuja dan dicintai ketika sudah menjadi kupu-kupu. Oleh karenanya, menurut Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Asep Rahmat Hidayat yang menjadi narasumber dalam Rapat Koordinasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di Kantor Pemkab Sumedang, Rabu (11/12/2019), PMKS itu harus bisa menjadi kupu-kupu.

“Ibu-ibu yang masuk dalam PMKS ini harus bisa menjadi kupu-kupu, yaitu meski sering dicaci karena kondisi kemiskinan namun harus mau jadi kupu-kupu yaitu dengan bekerja keras, berbuat baik, dan ulet dalam berusaha sehingga nanti akhirnya bisa menjadi kupu-kupu dari semula menjadi kepompong yang penuh kerja keras,” kata Asep.

Asep menambahkan ada banyak tersedia program pemerintah yang diperuntukkan mengentaskan kemiskinan atau mengurangi PMKS di Sumedang. Sejumlah PMKS yang hadir di Aula Tampomas, Kantor Pemkab Sumedang, yaitu Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) diminta untuk tetap semangat dan menghadapi kehiduppan penuh dengan optimis. Asep menyebutkan begitu banyak dukungan dan program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan WRSE.

Dalam produk hukum tentang sosial, WRSE masuk dalam kategori PMKS. WRSE adalah wanita dewasa yang menikah ataupun tidak menikah yang mengalami kesulitan ekonomi dan tidak bisa memenuhi kebutuhan pokoknya.

WRSE ini hadir di Aula Tampomas untuk mendapatkan penjelasan, pencerahan dan sosialisasi tentang WRSE serta bagaimana cara keluar dari permasalahan PMKS. WRSE ini juga diharapkan menjadi pencerah menjadi WRSE lain di sekitarnya.

Rakor dihadiri oleh 75 WRSE di KEcamatan Sumedang Utara. Narasumber berasal dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Anak. Acara dibuka oleh Asisten Daerah Pembangunan dr. Hilman taufik.***(vrs)

(penerbit: sumedangkab.go.id)