Penulis : Agun Gunawan | Editor : Deddi Rustandi
CIMALAKA - Sebanyak 60 orang anggota kelompok tani (Poktan) dan kelompok wanita tani (KWT) di Sumedang mendapat pelatihan dalam Bimbingan Teknis Akselerasi Ekspor Produk Pertanian. Pelatihan ini digelar oleh Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Kementerian Pertanian RI, di Hotel Hanjuang Hegar Kecamatan Cimalaka, Rabu (14/9/2022).
Wakil Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung, Yanni Pandji mengatakan dalam kegiatan itu para peserta diberikan pengetahuan tentang sertifikasi, alur, dan prosedur, ekspor produk pertanian. "Ada bimbingan untuk karantina hewan, ada juga bimbingan untuk tumbuhan, untuk ekspor itu akan kami sampaikan caranya di acara ini," katanya.
Pengetahuan tersebut, menurut Yanni, sangat penting untuk diketahui para petani. Sebab, ekspor harus memenuhi sertifikasi dan persyaratan negara tujuan juga. "Kalau untuk Sumedang seperi kita ketahui ada mangga gedong gincu yang diekspor, juga ada beberapa komoditas sayuran, bahkan tanaman hias. Selain itu saya kira masih banyak potensi lainnya," ujarnya.
Stasiun Karantina di bawah Kementerian Pertanian, kata Yanni, mempunyai tupoksi mencegah masuknya hama penyakit dari luar negeri ke dalam negeri. Namun juga harus mencegah keluarnya organisme pengganggu tumbuhan (OPT) ke negara lain. "Sesuai dengan persyaratan di negara tujuan. Tentunya kami juga tidak mau kemasukan hama penyakit yang baru, tentunya mereka (negera tujuan ekspor) juga tidak akan mau kemasukan hama penyakit," katanya. [*]
(penerbit: sumedangkab.go.id)