CIMANGGUNG - Relawan Bencana Cimanggung (Rebenci) merupakan relawan kemanusiaan dampingi PVMBG, Badan Geologi, Kementrian ESDM dan BPBD Sumedang ke lokasi tanah retak sepanjang 300 meter dengan kedalaman berkisar 5 meter dan lebar retakan mencapai sekitar 15 centimeter, di Dusun Cibulakan, Desa Sindanggalih, Kecamatan Cimanggung.

Kementerian ESDM dan BPBD Sumedang ke lokasi tanah retak tersebut untuk melihat kondisi secara langsung apakah masih aman atau tidak aman untuk tempat tinggal warga sekitar.

Seperti dikatakan Ketua Relawan Bencana Cimanggung (Rebenci) Asep Wildan Mustofa mengutip hasil pengecekan dari Kementrian ESDM, di lokasi bencana secara langsung pihaknya menyebutkan untuk sementara waktu bisa dikatakan aman karena geologi mengecek menggunakan alat khusus.

Hasilnya patahan tanah tersebut beda-beda titik dengan perkiraan jarak antara satu dengan yang lainya.

“Perbedaan jaraknya satu meter dari patahan satu dengan yang lainya. Dengan kesimpulan patahan itu tidak nyambung. Jadi bisa disimpulkan aman untuk sementara waktu saja,” terang Apep.

Apep yang kala itu datang bersama dua anggota yang turut mendampingi petugas meminta kepada masyarakat untuk tidak percaya isu (hoax) yang bisa merugikan masyarakat itu sendiri.

“Kami sangat prihatin terhadap warga, sudah panik dengan kondisi saat ini malah ada hoax akan ada longsor. Itu tidak benar isu seperti itu tidak bisa dipertanggungjawabkan,” tegasnya.

Saat ini warga sudah mengambil langkah dengan berinisiatif tanah yang terbelah tersebut sudah di tutup dengan tanah dengan tujuan agar retakan itu tidak semakin melebar.

“Walau demikian Kementerian ESDM dan BPBD Sumedang akan kembali ke lokasi untuk membawa peralatan yang lebih lengkap. Salah satunya drone pengecek bencana,” paparnya.

Rombongan tersebut datang bersama Danramil Cimanggung Kapten Infantri H. Setiyo Pribadi, Camat Cimanggung Drs. H. Herry Harjadinata dan Satpol PP Kecamatan Cimanggung. [jun/dri/kos]

(penerbit: sumedangkab.go.id)