IPP - Tahun 2019 merupakan tahun kedua masa kepemimpinan Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir dan Wakil Bupati Sumedang H. Erwan Setiawan, sejak dilantik pada Tanggal 20 September 2018. Banyak capaian yang telah diraih di berbagai bidang melalui program unggulan menuju terwujudnya Visi Sumedang SIMPATI (Sejahtera, Agamis, Maju Profesional dan Kreatif). 

Untuk Sumedang Sejahtera, salah satunya difokuskan pada penurunan angka kemiskinan melalui Program Unggulan Rumah Besar Fakir Miskin. "Alhamdulillah pada tahun 2019, angka kemiskinan di Kabupaten Sumedang menembus 9.05 % atau menurun signifikan sebesar 0.71 % dari tahun sebelumnya,. Capaian tersebut termasuk yang paling tinggi di Jawa Barat sebagaimana dipublikasikan oleh BPS,” ungkap Bupati Sumedang, H. Dony Ahmad Munir dalam siaran pers di awal tahun, Kamis (2/1/2020).

Rumah Besar Fakir Miskin digulirkan untuk mempertajam sasaran penerima bantuan sosial dan menguatkan kelembagaan Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) melalui pembentukan Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) di setiap desa. “Di Tahun 2020 kami akan menambah paket kebijakan baru untuk memberdayakan 2.193 buruh tani yang masuk dalam kategori dibawah garis kemiskinan, serta meneruskan program 'Rantang Lansia' berupa pemberian makan bagi Lansia terlantar yang tersebar di 26 kecamatan,” ujar Bupati Dony. 

Di tahun yang sama, selain pembangunan fisik, lanjut Bupati, berbagai kegiatan pembangunan rohani yang terangkum dalam Program Unggulan Sumedang Agamis terus digalakan. “Pada tahun ini telah kami rutinkan kegiatan Subuh Berjama'ah, Maghrib Mengaji dan Taklim Aparatur. Untuk membangun ketahanan ekonomi umat, telah diluncurkan koperasi Syariah di masjid-masjid besar kecamatan,” katanya. 

Program wajib diniyah bagi siswa jenjang sekolah dasar juga dijalankan untuk membekali anak-anak dengan dasar agama ke jenjang yang lebih tinggi. Di tahun ini pula Sumedang menjadi tuan rumah pelaksanaan Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) Tingkat Provinsi Jawa Barat.

Untuk memajukan perekonomian masyarakat sesuai Visi Sumedang Maju, telah dilaksanakan berbagai pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur, diantaranya peningkatan 68 ruas jalan kabupaten sepanjang 91,29 km yang mayoritas menghubungkan sentra-sentra produksi dan pariwisata. Ada juga program pengembangan wilayah pertanian sebanyak 50 daerah untuk ditingkatkan jaringan irigasinya sepanjang 9,44 km. Sedangkan total jaringan irigasi yang direhabilitasi pada tahun 2019 sebanyak 57 daerah irigasi dengan panjang 13,46 km. 

“Di Tahun 2020, pengembangan infrastruktur akan difokuskan untuk meningkatkan konektivitas daerah-daerah terluar, kawasan Bendungan Jatigede, serta sentra-sentra produksi pertanian dan kawasan pariwisata. Akan dilaksanakan juga peningkatan 56 ruas jalan kabupaten sepanjang 87,98 km. Sedangkan jumlah jaringan irigasi yang akan ditingkatkan dan direhabilitasi sebanyak 63 daerah irigasi,” ucap Dony. 

 

Pada tahun 2019, telah dibangun berbagai destinasi wisata, diantaranya pembangunan geotheater tahap I di Kecamatan Rancakalong dan rehabilitasi Alun-alun Sumedang. Juga telah diselenggarakan berbagai even pariwista untuk menarik kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sumedang, antara lain Festival Jatigede, West Java Paragliding World Championship dan pertunjukan Tari Umbul Kolosal dengan peserta mencapai 5.555 penari. 

“Sebagai daerah yang kaya akan budaya dan pesona alamnya, Sumedang akan kami jadikan kabupaten pariwisata, serta salah satu destinasi wisata terbaik di Indonesia, bahkan di dunia. Oleh karena itu, di tahun 2020 program pengembangan pariwisata akan diperkuat, antara lain melalui pembangunan lanjutan geotheater Rancakalong, lanjutan penataan Alun-alun Sumedang, pengembangan destinasi Wisata Jatigede, dan Gunung Lingga Batu Dua, pengembangan destinasi wisata Curug Sindulang dan Cipanas sekarwangi, penataan kawasan Gunung Palasari serta revitalisasi Gedung Srimanganti,” kata Bupati Dony.

Melalui Program Peningkatan Profesionalisme Aparatur dan Reformasi Birokrasi, pada tahun 2019 telah diresmikan Mal Pelayanan Publik dengan 361 jenis pelayanan yang terdiri dari 77 layanan SKPD/instansi, 87 layanan khusus perizinan kewenangan kabupaten dan 197 layanan izin dan non izin kewenangan provinsi. 

“Diiringi komitmen untuk membangun pemerintahan yang bersih, profesional dan melayani, pada tahun ini Kabupaten Sumedang memperoleh penghargaan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi dari Kementerian PANRB. Di sisi lain, tahun ini Pemerintah Kabupaten Sumedang dapat meningkatkan nilai SAKIP menjadi 60,98 atau masuk kategori B,” ungkap Dony. 

Di tahun 2020, efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan akan terus ditingkatkan sehingga capaian SAKIP dapat menembus BB. Demikian juga untuk  tata kelola keuangan daerah diharapkan opininya Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), penetapan APBD tepat waktu, serta kualitas pelayanan publik akan semakin baik dengan didukung pengembangan Command Center. 

“Dalam rangka transformasi digital, implementasi e-government akan terus dioptimalkan, serta koneksi internet akan diupayakan menjangkau seluruh kecamatan dan desa (zero blank spot). Di samping itu, untuk meningkatkan kemampuan dan kompentensi ASN di era disrupsi ini akan dilaksanakan capacity building yang sistemik dan masif,” ujarnya. 

Sedangkan untuk Visi Sumedang Kreatif diaktuakisasikan melalui program unggulan Gerakan Wirausahawan Muda (Garuda). Pada Tahun 2019 telah dilaksanakan berbagai jenis pelatihan untuk menumbuhkembangkan kewirausahaan di masyarakat, diantaranya adalah pelatihan Kampung Alumunium di Kecamatan Darmaraja, Kampung Kaos Kaki di Kecamatan Ganeas dan Kampung Sepatu di Kecamatan Situraja dalam balutan skema One Village One Product (OVOP) dan One Village One Company (OPOC). 

“Program Garuda di Tahun 2020 akan terus dikembangkan dan berkolaborasi dengan berbagai pihak (pentahelix) untuk meningkatkan kapasitas produksi dan akses pasar. Untuk OVOP dan OPOC akan terus dipacu melalui pengembangan Kampung Kerudung, Kampung Kolor dan Kampung Kopeah. Juga akan dibangun gedung Creative Centre yang diharapkan dapat memacu kreativitas masyarakat, khususnya kaum milenial untuk berwirausaha,” katanya. (vrs/rilis)

(penerbit: sumedangkab.go.id)