CIMALAKA  -  Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir mengukuhkan Satuan Relawan Kebakaran Gerakan Masyarakat Peduli Api (Satlakar Gempa) Kabupaten Sumedang angkatan 1 tahun 2019 resmi dibentuk di Aula Kantor Desa Licin Kecamatan Cimalaka, Selasa (10/12).

Satlakar Gempa ini terdiri dari 183 orang yang datang dari setiap desa di dua UPT Damkar, yaitu UPT Damkar wilayah kota dan wilayah Conggeang. Mereka siap membantu pemadam kebakaran dalam menghadapi kebakaran di Kabupaten Sumedang.

Pembentukan Satlakar Gempa ini dilaksanakan Bidang Pemadam Kebakaran  Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Bupati menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah bersedia  meluangkan waktunya untuk menjadi bagian relawan kebakaran. Pemerintah tidak ada artinya tanpa bantuan masyarakat. Butuh kesadaran yang mutlak untuk berpartisipasi membantu pemerintah dalam mengatasi berbagai peristiwa bencana yang ada di Kabupaten Sumedang.

"Saya yakin semuanya telah membulatkan niat dan tekad siap untuk menjadi relawan. Melihat keterbatasan armada yang ada dan di bawah standar tentunya kita membutuhkan partisipasi masyarakat yang diwadahi oleh sebuah sukarelawan" ujarnya.

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Dadan menyampaikan, kebakaran merupakan bencana yang memiliki potensi cukup besar di Sumedang.  Berdasarkan data jumlah kejadian kebakaran di Kabupaten Sumedang, setiap tahun menunjukan angka yang cukup besar dan secara matematis jumlah kerugian pun cukup besar pula. 

Menurutnya, optimalisasi pencegahan dan penanggulangan yang serius dan profesional mutlak perlu dilakukan. Tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi dilakukan secara bersama-sama berkolaborasi dengan melibatkan peran serta masyarakat melalui pembentukan Satlakar Gempa.

Kasat Pol PP Bambang Rianto mengatakan, pembentukan Satlakar Gempa Ini merupakan inovasi Satpol PP Kabupaten Sumedang dalam membantu petugas pemadam kebakaran dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran di wilayah masing-masing.

Menurutnya, saat ini damkar hanya memiliki lima unit mobil damkar untuk melayani 270 desa di kabupaten Sumedang. Meski dengan keterbatasan armada yang ada, namun hal itu tidak menyurutkan pihaknya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Idealnya satu kecamatan memiliki satu unit mobil damkar. Karena,  keterbatasan yang ada, kita tidak boleh menyerah dengan keadaan. Kita harus berinovasi dan hari ini kami bentuk Satlakar Gempa di Kabupaten Sumedang," ungkapnya.

Bambang menuturkan, masyarakat yang telah menjadi anggota Satkalar Gempa harus melakukan koordinasi dengan bidang Damkar dan wajib hadir dalam rangka memberikan pertolongan dan penyelamatan kepada masyarakat. [agn]

 

 

(penerbit: sumedangkab.go.id)