BPBD - Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang Yedi menyebutkan, selama Januari 2020 tercatat ada 30 kejadian bencana di wilayah Kabupaten Sumedang. Dari 30 kejadian tersebut, merenggut dua korban jiwa dan kerugian ditaksir mencapai mencapai Rp 731 juta.

"Korban tewas saat kejadian tanah longsor di Cilipung Kelurahan Pasanggrahan Baru Kecamatan Sumedang Selatan, akhir bulan lalu," katanya, Selasa (4/2/2020).

Data BPBD, bencana paling banyak yang terjadi yakni tanah longsor. Kemudian pergerakan tanah, dan banjir.  "Dari catatan BPBD bencana longsor 14 kejadian, pergerakan tanah 6 kejadian, dan banjir 5 kejadian. Namun ada juga bencana lain seperti puting beliung, dan kebakaran rumah atau bangunan," katanya.

Adapun wilayah kecamatan paling banyak terjadi bencana yakni Kecamatan Sumedang Selatan sebanyak 8 kejadian. Lalu Kecamatan Cisitu 4 kejadian, serta Kecamatan Sumedang Utara, dan Kecamatan Darmaraja masing-masing 3 kejadian.  "Kecamatan lain yang terkena bencana adalah Paseh, Situraja, Rancakalong, Pamulihan, Ujungjaya Wado, Conggeang, Jatinunggal, dan Cisarua," katanya.

Selain itu, kejadian juga berdampak pada 82 bangunan/rumah, 1.000 meter persegi lahan/hutan, 49 KK, dan 159 jiwa. Tingginya intesitas hujan menjadi salah satu faktor terjadinya bencana seperti longsor, banjir, dan pergerakan tanah. "Diprediksi bencana masih akan terjadi di Februari, sebab perkiraan puncak musim hujan adalah Bulan Februari. Karena itu masyarakat dihimbau lebih waspada," katanya. (agn)

(penerbit: sumedangkab.go.id)