Penulis : Agun Gunawan | Editor: Vera Suciati 

BPBD - Forum Mitigasi Bencana seKabupaten Sumedang, mengikuti sosialisasi jelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, serta Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumedang Tahun 2024, Sabtu, 28 September 2024. Sosialisasi yang digelar di Saung Teko ini dihadiri berbagai unsur kebencanaan seperti BPBD, Tagana, Destana, PMI, F-PRB, dan juga KPU Kabupaten Sumedang.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno mengatakan, menghadapi Pemilukada 2024, pihaknya telah berkoodinasi dan berkolaborasi dengan semua unsur dalam menghadapi kesiapsiagaan ancaman bencana alam, mulai dari tingkat RT, RW, Desa hingga Kabupaten.

"Alhamdulillah hari ini kami melakukan sosialisasi menghadapi Pilkada ini jika kemungkinan terjadi adanya bencana alam termasuk didalam nya jika terjadi kemungkinan gempa Megathrust," kata Atang.

Atang menuturkan, secara geografis di wilayah Kabupaten Sumedang pada dasarnya hampir seluruhnya tergolong rawan bencana. Maka dari itu, ada beberapa Kecamatan yang harus menjadi perhatian semuanya, seperti Kecamatan Sumedang Selatan, Ujungjaya, Tomo, Cimanggung dan Jatinangor.

"Karena memang Sumedang 70 sampai 80 persen adalah rawan bencana cuma ada beberapa titik yang harus kita menjadi fokus perhatian, diantaranya di wilayah Kecamatan Sumedang Selatan di jalur desa Citengah yang harus menjadi perhatian. Kemudian jalur Ujungjaya, Tomo, termasuk di wilayah barat yakni Cimanggung dan Jatinangor, yang merupakan daerah-daerah rawan bencana banjir dan longsor," tuturnya.

Sementara terkait adanya isu potensi gempa bumi megathrust, kata Atang, Pemda Kabupaten Sumedang melalui BPBD Sumedang akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan meningkatkan kesiapsiagaan.

"Pak Pj Bupati dan bu Sekda sudah menginstruksikan kepada kami untuk segera memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait bahaya bencana megathrust. Karena megathrust ini bukan ancaman yang main-main, ancaman ini betul-betul diungkapkan oleh para ahli baik itu nasional maupun internasional. Namun kami tidak tahu kapan terjadinya tap harus tetap siaga jika terjadi gempa megathrust teruma di masa Pilkada," ujarnya.(*)

(penerbit: sumedangkab.go.id)