SUMEDANGKAB.GO.ID, KOTA - Kepala Markas PMI Sumedang, Dedi Setiadi menuturkan saat ini stok darah di PMI Sumedang yakni golongan A tersedia 40 labu, golongan B 164 labu, golongan O 99 labu, dan golongan AB 44 labu.

"Itu jumlah global, belum dipotong darah cito. Jadi jumlah segitu hanya cukup paling lama 3 hari saja," katanya, Sabtu (4/4/2020).

Jumlah tersebut, menurut Dedi, bisa dibilang tidak aman. Sebab, untuk pasien thalasemia saja dibutuhkan sekitar 200 kantong darah sebulan. Kekurangan ini, kata Dedi, dampak pandemi covid-19.

"Sejak status darurat covid-19 banyak jadwal donor darah masal yang direscedule, kebanyakan pertengahan Maret kemarin," tuturnya.

Ia menggambarkan, PT. Kahatek yang menjadi salahsatu 'kantong darah', merescedule kegiatan donor darah. Kondisi ini, katanya terjadi di semua wilayah di seluruh Indonesia.

"Mereka jadi enggan donor, karena takut dampak covid-19. Padahal di Kahatek sekali kegiatan kami bisa mendapat 600 labu," tuturnya.

Lebih jauh dikatakan, belum lama ini pihaknya mendapat tambahan dari kegiatan donor darah di Kodim 0610/ Sumedang, dan Yonif Raider 301/PKs.

"Dari Kodim kami dapat 57, dari Bataliyon kami dapat 95 kantong," tuturnya.

Untuk menyiasati makin menipisnya stok darah, PMI mengharuskan keluarga pasien yang membutuhkan donor darah, membawa donor pengganti. Jadi jika ada pasien yang perlu donor darah, keluarganya harus jadi pendonor pengganti. Ini dilakukan untuk mengantisipasi menilisnya persediaan, dan kalau ada keperluan yang darurat," ucapnya.***(agn)

(penerbit: sumedangkab.go.id)