SUMEDANGKAB.GO.ID, KOTA – Tahun 1960 Sumedang menjadi Kota Buludru. Sebutan Kota Buludru melekat di Sumedang sekitar pada tahun 1960 karena ketika itu Sumedang menerima kunjungan dari Presiden Soekarno dan melihat Sumedang penuh dengan pohon-pohon besar yang kalau dilihat dari atas seperti beludru. Pemandangannya teduh dan hijau.

Kabupaten Sumedang juga pada 1984 Sumedang pernah meraih Adipura.

Sisa-sisa Sumedang Kota Buludru masih bisa dilihat di sepanjang jalan raya Sumedang-Cirebon yang masih menyajikan kesegaran dari pepohonan di sisi kanan kiri jalan raya.

Kini, Sumedang membangkitkan kembali istilah itu. Alias, Sumedang ingin kembali menjadi Kota Buludru.

“Saya mengajak Sumedang untuk kembali menjadi Kota Buludru seperti tahun 1960 dimana Sumedang itu sangat asri dan hijau,” kata Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir.

Bupati juga mengajak kepada semua warga untuk membantu terlaksananya program ini.

“Jadikan segera bahwa Sumedangku ya Kota Buludru,” kata Dony.

Pencanangan Kota Buludru dilakukan di Taman Endog Sumedang. Hadir dalam acara ini bupati dan seluruh unsur Forkopimda, DPRD, Kepala SKPD, Camat se-Sumedang, Kepala BUMN dan BUMD serta tokoh masyarakat.

Sementara, Kabid Pengelolaan Sampah Sumedang Ayuh Hidayat menyebutkan perwujudkan Sumedang Kota Buludru akan dilakukan secara bertahap dimulai dengan meraih Penghargaan Adipura. Setelah itu, Pemkab Sumedang akan menambah RTH (Ruang Terbuka Hijau) yang asalnya 10,6% menjadi 30%. Pemkab Sumedang meningkatkan kembali kebersihannya dan kenyamanannya.

"Pencanangan Sumedang menuju kota buludru diharapkan mampu menambah ruang terbuka hijau yang asalnya 10,6%  menjadi 30%," tambahnya.***(rtn)

(penerbit: sumedangkab.go.id)