WADO - Para petani di Desa Ganjarresik, Kecamatan Wado akan melakukan perluasan lahan tanam jagung.  Upaya ini tak lain untuk meningkatkan produksi jagung jenis hibrida di wilayah Wado.

Petani Desa Ganjaresik, Tatang Suhendar (48) menyebutkan, pada musim tanam tahun ini luasan kebun jagung di Desa Ganjarresik mencapai 100 hektare. Tanaman jagung seluas ini dikelola oleh sekitar 10 kelompok tani.  "Musim tanam tahun ini para petani hanya menanam jagung di lahan 100 hektare. Pada bulan ini kami telah melaksanakan panen," kata Tatang, Selasa (24/3/2020).

Menurutnya, dari luas satu hektar, pada musim panen ini, petani berhasil memanen delapan ton tongkol jagung.  Jagung yang dipanen, kemudian dipipil menggunakan mesin pemipil yang dimiliki kelompok tani.  "Kami menjual hasil panen dalam bentuk jagung yang sudah dipipil. Alhamdulillah pemasaran hasil panen sudah ada jalurnya," kata dia.

Ia menambahkan biji jagung yang sudah dipipil dalam keadaan basah bisa dijual seharga Rp 2.500/kg. Rencana penambahan luas lahan tanam agar petani bisa menghasilkan produksi lebih banyak. Sebab dari komoditas jagung pendapatan petani agak lumayan. "Jagung dalam setahun bisa dua kali panen. Rencananya pada musim tanam kedua kami akan menanam jagung seluas 300 hektare," katanya. (nsa)

(penerbit: sumedangkab.go.id)