CIMALAKA - Program Warung Tatali Asih yang digagas Polres Sumedang diharapkan bisa menghindarkan pelaku usaha kecil dengan rentenir. Pinjaman untuk modal warung tatali asih tidak perlu dikembalikan. "Bagi pelaku usaha kecil yang butuh modal silahkan ajukan, tidak perlu pakai KTP segala macam, syaratnya hanya dengan kejujuran saja. Karena omsetnya nanti disedekahkan ke warga yang kurang mampu," kata Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo.

Saat ini, sudah ada 138 warung tatali asih di 26 kecamatan di Kabupaten Sumedang. "Jadi tidak usah pinjam-pinjam uang ke rentenir lagi," katanya lagi.

Salah seorang pemilik warung tatali asih, Ade (40) warga Kecamatan Tanjungkerta menuturkan, sejak diberi modal melalui program tatali asih setahun lalu, kini dia sudah terbebas dari jerat hutang rentenir. "Saya sudah kapok, tidak mau lagi berurusan dengan rentenir. Tidak sanggup bayar bunganya, telat bayar sehari saja tambah besar," ujarnya.

Ade mengatakan, ia diberi modal sebesar Rp 1,5 juta dari program tatali asih setahun lalu. Kini, dari hasil warung kelontongannya dia bisa memberikan sedekah kepada warga miskin disekitar rumahnya. "Dulu memang terkendala permodalan, tapi sekarang sudah bebas dari hutang rentenir, semuanya sudah lunas," ujarnya. (agn)

(penerbit: sumedangkab.go.id)