SUMEDANGKAB.GO.ID, GN – Stunting adalah perawakan pendek yang terjadi karena mal nutrisi. Maka terdapat kesalahan asupan gizi atau nutrisi yang disebut mal nutrisi. Namun, ternyata, orang atau anak yang pendek belum tentu stunting. Tapi stunting sudah pasti pendek.

Hal ini disampaikan dokter speasial anak yang bertugas di RSUD Sumdang, dr. Anggun. Dokter yang berperawakan putih dan tinggi ini menjelaskan bahwa kondisi tubuh pendek bisa juga disebabkan karena hormonal dan genetik. Itulah sebabnya, yang pendek belum tentu stunting. Akan tetapi, ketika petugas medis menemukan anak yang pendek atau tidak sesuai pertumbuhannya maka harus ada kecurigaan atau tindakan pemantauan lebih lanjut. Pemantauan dan pengawasan ini dilakukan melalui buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) terutama pada bagian chart pertumbuhan anak.

“Kalau petugas posyandu atau puskesmas yaitu termasuk dokter, bidan, perawat dan juga para kader menemukan anak dengan tubuh pendek maka harus curiga dulu, lalu kita lihat chart pertumbuhannya dan lanjutkan dengan pemantauan keluarganya,” kata dr. Anggun dalam Forum Ilmiah Cegah Stunting Itu Penting, Sabtu (30/11/2019).

Dari hasil pemantauan tersebut, petugas medis atau orang yang sudah terlatih akan cukup dengan mudah menemukan apakah kondisi anak pendek ini masuk kategori stunting atau tidak.

Jika stunting, maka segera lakukan tata laksana stunting yang memang membutuhkan waktu lama. Tapi dapat disembuhkan alias kondisi tumbuh anak bisa normal kembali.***(vrs)

(penerbit: sumedangkab.go.id)