JAKARTA - Kegiatan Gelar Produk UMKM Sumedang di Thamrin 10 Jakarta selama 3 hari ini, 10 - 12 Desember 2021, merupakan tindak lanjut perjanjian kerja sama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang dengan Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta.

“Kegiatan ini sejatinya merupakan tindak lanjut pertemuan dan MoU antara kami dengan Bapak Gubernur DKI Jakarta tempo hari (11/6). Saat ini kami di Jakarta menjemput peluang agar MoU yang telah disepahami tersebut memberikan manfaat nyata bagi warga Sumedang, terutama para pelaku usaha UMKM,” ujar Bupati saat pembukaan Gelar Produk UMKM Sumedang, Jumat (10/12).

Pada 11 Juni 2021 lalu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang sepakat untuk menjalin kerja sama antar daerah khususnya dalam pemajuan ekonomi yang dituangkan dalam MoU. 

“Alhamdulillah waktu itu Pak Gubernur menyempatkan diri berkunjung ke Sumedang. Bahkan panen bersama di Sumedang. Dilakukan pula pengiriman perdana kebutuhan pangan ke Jakarta berupa 30 ton beras. Hari ini adalah balasan kunjungannya,” tuturnya.

Menurut Bupati Dony, Gelar Produk UMKM serta Festival Kopi dan Tahu juga merupakan bentuk rasa bangga terhadap kemajuan Ibu Kota Jakarta, terlebih jauh hari sebelumnya Bapak Ali Sadikin dan Bapak Wiriadinata yang asli dari Sumedang turut serta membesarkan Jakarta.

“Keduanya adalah Putra ‘Pituin’ Sumedang yang bersama-sama membangun Jakarta sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada kurun waktu 1966 - 1977. Hal yang wajar apabila kini kami diberi peluang agar ikut bertumbuh dan maju, diantaranya melalui pemberiaan izin membuka 'Pojok Sumedang' di Thamrin 10 Food and Creative Park ini,” tuturnya.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies baswedan mengucapkan terima kasih karena MoU yang telah disepakati beberapa waktu lalu ditindaklanjuti oleh kedua belah pihak melalui kegiatan tersebut.

“Sering sekali kita menyaksikan ada ‘sleeping MoU’ yakni MoU yang ditandatangani lalu disimpan di laci. Konsekwensinya tidak terjadi aksi. Tapi untuk Sumedang alhamdulillah, setelah kita tandatangani MoU, kita tanda tangani kerja sama. Sesudah itu mulai dengan kegiatan,” ucapnya.

Ia menambahkan, dengan festival tersebut, diharapkan masyarakat Jakarta tidak hanya tahu produk warga Sumedang, tetapi juga mendapatkan manfaat dari karya masyarakat Sumedang.

“Kita berharap produk dari Sumedang makin dikenal dan nantinya makin besar manfaatnya untuk dua wilayah ini. Kita teruskan kerja sama ini. Tidak hanya MoU. Bukan hanya seremonial, tetapi banyak aksi kerja bersama antara Jakarta dan Sumedang,” katanya.

Bupati Dony menambahkan, Gelar Produk UMKM yang bertemakan Festival Kopi dan Tahu Sumedang diikuti oleh puluhan pelaku UMKM produk unggulan Sumedang, Dekranasda Sumedang, dan perhimpunan pelaku usaha Kopi dan Tahu Sumedang. 

“Acaranya diisi dengan pameran Kopi, Batik Kasumedangan, makanan olahan, kerajinan, ukiran, seminar dan CityTour. Ada juga pertunjukan seni daerah Sumedang sebagai sarana untuk memperkenalkan destinasi dan kesenian daerah Sumedang,” tuturnya

Dikatakan, pada pembukaan festival para pengunjung juga dihibur dengan penampilan seni kolaborasi khas Sumedang dengan tampilan perkusi dari band seniman Perancis Gabriel Laufer.

“Penampilan Seni Sunda dari Simpay Paranatas pimpinan Dedi Hernawan dan Disparbudpora Kabupaten Sumedang turut mengisi acara dengan kolaborasi bersama grup band Les Ronchons pimpinan Gabriel Laufer, seniman perkusi asal Perancis,” katanya.

Selain untuk mempromosikan produk UMKM Sumedang agar bisa dikenal luas, digelarnya festival ini juga bertujuan untuk mempromosikan seni dan budaya Sumedang sebagai daya tarik wisata.

“Tujuannya adalah kita ingin mempromosikan produk-produk unggulan Sumedang di samping yang sudah dikenal seperti Tahu Sumedang. Ini juga bisa menjadi salah satu daya tarik pariwisata. Oleh karenanya kita agendakan sebagai event tahunan,” ujar Bupati Dony. (diskominfosanditik)

(penerbit: sumedangkab.go.id)