Penulis : Agun Gunawan | Editor : Deddi Rustandi

WADO - Para petani di wilayah Kecamatan Wado terus mengembangkan komoditas tanaman hanjeli di wilayah desanya masing-masing. Langkah serius budidaya hanjeli itu ditindaklanjuti oleh masing-masing pemerintah desa. Berdasarkan penelitian ahli, komoditas hanjeli bisa menggantikan panganan pokok seperti beras dan lainnya. Dalam produksinya, menanam hanjeli lebih efesien dan murah. Hanjeli bisa ditanam, dengan tak membutuhkan air yang banyak. "Kami akan terus dorong petani di Wado menanam hanjeli. Kami juga sudah bekerjasama dengan para ahli dan balai yang siap membantu petani mengembangkan tanaman hanjeli," ujar Camat Wado, Sutisna, Sabtu (26/2/2022).

Camat Sutisna mengatakan, berdasarkan keterangan para ahli, pentingnya tanaman hanjeli dibudidayakan, karena biaya produksi murah, perawatan yang murah. Kemudian yang tak kalah penting buah hanjeli ternyata bisa dibuat berbagai makanan untuk dikonsumsi dengan kadar larbohidrat yang tinggi namun rendah glukosa. Selain di Sukajadi, hanjeli juga dikembangkan di Desa Cilengkrang, Ganjaresik dan Desa Cimungkal.
"Di desa-desa lain saat ini hanjeli hanya sebatas ditanam di sisi tanaman padi, jagung dan singkong," ucapnya.

Sutisna juga mengajak, para pelaku usaha ekonomi kreatif di Wado diminta untuk terus bisa meningkatkan produksi. Sejumlah produksi usaha rumahan seperti gula Wado, kaluwa jeruk, kerajinan bambu, kerajinan kayu serta panganan olahan dari hanjeli bisa dipasarkan dengan lancar. "Kami sudah imbau terutama ke sejumlah desa yang ada produksi rumahan untuk membuat lebih banyak produksinya. Belajar dari tahun-tahun sebelumnya sejumlah produksi itu banyak diburu pembeli," ujarnya.

Dikatakannya, seperti Desa Sukajadi, Ganjaresik, Cimungkal, Mulyajaya bisa menjadi basis tanaman hanjeli. Dari hasil komoditas hanjeli diharapkan bisa menghasilkan produksi makanan yang inovatif. [*]

(penerbit: sumedangkab.go.id)